Formula Anti Cemas
Gw itu mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Jadi, percaya aja deh. Gw ngerti banget apa artinya "cemas" atau "kecemasan" atau "rasa cemas". Bukan celana masuk s*lit yha. Tapi makna sebenarnya. CEMAS. Anxiety.
Ga sedikit gangguan (disorder) yang dialami orang karena rasa yang satu ini. Tapi kali ini gw ga ngebahas permasalahan itu. Kalian bisa cari di Google atau buku dan mendapat lebih banyak teori daripada yang gw tulis. Stress yang gw alami di bangku kuliah ga perlu masuk ke blog tercinta ini. Yang mau gw share disini adalah rasa cemas yang gw alami. Ga cuma kali ini kok cemasnya. Tapi yang ini beda. Beda banget. Kenapa?
Seperti yang sudah diketahui dari post gw yang lalu, gw adalah salah satu WL (Worship Leader) di My Rock Surabaya. Itu pelayanan yang menjangkau anak-anak muda, dan gw adalah salah satu pengurus dan pelayan disana. Gw jadi koordinator pemuji, mengatur penjadwalan para singer dan WL sama apapun yang berkaitan dengan itu. Mungkin dengan alasan itulah, tanggal 31 Desember 2009 lalu gw menggantikan WL di Banyuwangi (my lovely hometown) untuk ibadah tutup tahun. Tapi karena ini pelayanan perdana di kebaktian umum dan bukannya untuk anak-anak muda, gw minta Rina, sahabat gw untuk dampingi gw,. Dia lebih berpengalaman soal WL di kebaktian umum daripada gw.
Selain itu, gw juga jadi vokalis di tim ROAR Banyuwangi (ini pelayanan yang menjangkau anak-anak muda, remaja and sekolah minggu) yang junior untuk tampil di ibadah natal 2009 lalu. MUNGKIN... mungkin yha... itulah pertimbangan beberapa orang di tim musik Banyuwangi untuk menunjuk gw yang WL (lagi-lagi) di ibadah umum besok, Minggu 24 Januari 2010 SENDIRIAN menggantikan salah satu WL yang lagi "istirahat". Meski hanya sekali ini, tapi cemas-nya uda ga ketulungan. Pagi-pagi aja perut gw dah sakit. Dan hal pertama yang gw ingat waktu bangun adalah lagu-lagu untuk besok. =_="
Walaupun uda beberapa kali pelayanan WL atau leadvocal, gw tetep ga bisa menghilangkan kecemasan ini. Apalagi sekarang medannya baru. My God.... sebenarnya uda mau mundur sih gw. Tapi seperti tertempelak, gw keinget lagu "Heart of Worship" dari Michael W. Smith. Kalo gw mundur demi kecemasan gw, itu bukan "jantungnya" penyembahan lagi. Karena lagu ini ngomong "It's all about You, Jesus..." Gw cuma nangis and doa, "penyembahan yang tidak terbatas adalah penyembahan yang sesungguhnya. Karena semuanya tentang Engkau, Allah yang tidak terbatas."
Karena hal itulah, gw memutuskan untuk menjadi seperti yang seharusnya gw menjadi: "PELAYAN"
Katakan paling tidak sepuluh kali, God is God, and I am not.
ReplyDeletePercayalah selalu ada yang pertama. Onassis berkata there is always the first dollar. Setelah itu untuk milyaran dollar menjadi lebih mudah, karena roda sudah bergulir.