Penulis
Sebenarnya manusia diberikan mulut bukan hanya untuk berbicara dan makan, ataupun berciuman. Manusia di desain begitu rupa, untuk membantunya mencurahkan isi hatinya. Bayangkan saja jika kita tidak memiliki mulut, lalu komunikasi hanya berdasarkan sign language dan tulisan, mungkin Tuhan akan memberikan waktu lebih dari 24 jam dalam sehari. Butuh berapa lama untuk mengungkapkan sebuah pengalaman hidup yang dialami tiap insan jika organ yang satu ini dihapus?
Hari ini, seperti kebanyakan anggota lainnya, gw ikut KM kota 1 di Bwi. KM gw dari dulu, yang sekarang dipimpin sama sahabat gw sendiri, Rina. Topik kali ini adalah "Discovering Your Destiny" yang secara khusus dibawain papa gw sendiri dalam dua sesi. Hari ini sesi 1 nya. Isinya adalah "Mau dipanggil dengan sebutan apakah kamu?" Lalu " Apa alasannya?" Terus "Apa yang sudah kamu lakukan yang berhubungan dengan panggilan itu?" Sebagai yang sudah pernah ditanya, gw ikut memberikan kesaksian disitu.
Gw ingin dipanggil Penulis. Dan kayaknya panggilan ini ga akan berubah sampai kapanpun. Kenapa? Satu, karna gw suka nulis. Bukan hanya suka, tapi inilah hidup gw. Gw mungkin suka game ato nonton. Tapi inilah satu-satunya kegiatan yang melibatkan seluruh kehidupan gw. Kedua, karna tulisan bisa menjadi salah satu alat untuk merubah dunia. Liat aja gimana berkuasanya media (apapun medianya) bisa merubah paradigma bangsa dan buku-buku terkenal yang merubah kehidupan pembacanya. Gw share apa yang sudah gw lakukan. Gw pun ceritakan semuanya, mulai kecil nulis buku harian, cerita, puisi, dan blog ini, sampe profesi reporter di Warta Ubaya. Gw sangat senang topik ini, dan baru aja sadar bahwa sudah sangat lama ga mengalami euforia yang sering gw alami setiap menulis.
Akhirnya, saking ga tahannya, Sims gw tinggal, dan langsung buka blog yang mungkin sudah agak berdebu. Lagi-lagi gw mengalaminya. Lagi-lagi muncul perasaan hebat yang timbul disaat gw menyalurkan inspirasi yang sudah diempet dari 2 jam lalu. Mama gw bilang gw nie orangnya lebih sering memendam, hanya karena taste masakan gw. Well, itu emang bener banget. Dan gw bisa menemukan truely tempat sampah hanya lewat menulis. Inilah kebebasan yang sebenarnya.
So, kalau orang punya mulut, sebaiknya mereka memakainya juga untuk menceritakan semua pengalamannya kepada orang lain. Karena kamu ga akan pernah tau cerita dari orang mana yang bakal membangkitkan gairahmu untuk kembali pada panggilan semula. Kamu pun ga akan pernah tau, pengalamanmu yang mana yang bakal membangkitkan gairah seseorang untuk menemukan panggilan mereka. Sharing is good!
uedian!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeletekak tasya keren!!!!!!!!!!!!!!!!!!!