Keropos Intisari 2.0
Ini kaki terus saja jalan Ini tangan terus saja kelana Mataku tidak nyaman Akulah kuda tanpa pelana Jika masih hidup saja sudah beruntung Harusnya leher ini mudah menggantung Kau tahu darah yang deras mengalir? Tidak lagi hirau karena inilah akhir Dunia tertawa hebat karena Insan Permata lemah Mendekati ajal di tiap musuh yang tak lengah Serang terus! Tidak ada yang perlu merasa! Dan begitu saja. Dia binasa. Pedang yang terus membunuh Tak pernah jatuh karena luluh Kalian semua yang menciptakan Jika aku bangkit murni karena pernyataan Aku masih mencinta Senyumku hanya dendam belaka Dunia meminta semua yang kucinta Dengan penuh geram, Inilah Putri Petaka Wahai Badai, ini darahmu! Rasakan! Aku datang. Tak lalai. Tuntaskan.