Kemana Panah Cinta itu Mengarah?

Photo by: @yohanessutedja
Tahukah kalian, cinta bisa dibelokkan?

Banyak orang yang pernah kehilangan. Pasangan, pekerjaan, hobi, peliharaan atau barang kesayangannya. Bagaimana bisa mengatasi kehilangan pacar yang sudah terlalu melekat? Bagaimana bisa mengatasi kehilangan saudara yang selalu ada?

Salah satu hal yang sering diucapkan banyak orang, bahkan tersirat dalam kisah-kisah cinta klasik: “Berusahalah untuk menghilangkan cinta itu.”

Mari kita jujur. Mana yang lebih mudah: menghilangkan cinta yang terlalu besar itu atau membelokkan arahnya? Satu pasangan yang sudah terlanjur terlalu dalam saling mencintai memiliki cinta yang terlalu besar bagi dirinya sendiri, sehingga dia membutuhkan orang lain untuk menjadi arah cintanya. Pemberian bunga, pelukan di sore hari, kopi hangat, ucapan selamat tidur à hanya merupakan bentuk-bentuk dari cinta yang tidak bisa dibendung itu. Mungkinkah semua itu dihilangkan ketika harus berpisah?

Cinta adalah hal yang tidak berasal dari manusia sendiri. Jangan hilangkan, namun belokkan. Divisi mana dalam hidup kita yang masih kurang asupan cinta?

Apakah keluarga? Habiskan satu hari penuh bersama mereka, tanpa sibuk mengecek media sosial.

Apakah teman? Pergi menonton di bioskop dengan mereka, lengkap dengan berondong jagung dan soda.

Apakah tubuh? Atur jadwal untuk berenang dan ikuti kelas yoga.

Pekerjaan atau hobi. Mungkinkah ada peluang bisnis baru dari hobi yang selama ini ditekuni?

Rumah juga bisa, lho. Pernah terpikir untuk merubah cat tembok kamar tidurmu?

Atau... dirimu sendiri? Banyak yang tidak menyadari. Biasanya orang terlalu sibuk mencintai hal lain, sementara diri mereka sendiri selalu jadi urutan terakhir, bahkan terlupakan. Kapan terakhir kali kamu ajak dirimu jalan-jalan sendiri? Sekedar menikmati kopi hangat dan novel baru, tanpa gangguan notifikasi ponsel, sebenarnya cukup menyegarkan.

TUHAN. Satu-satunya Pribadi yang tidak mungkin mengecewakanmu, bahkan sudah mencintaimu dengan tulus sebelum kamu mengenal-Nya. Pergaulan dengan Dia mengandung jaminan damai sejahtera yang berbeda dari yang bisa diberikan dunia. Masih terpikir untuk memilih antara pergi ke gereja atau tidak?


Nah, divisi mana dalam hidupmu yang masih kurang gizi?


Comments

Popular posts from this blog

Apa artinya "Kaulah Segalanya"?

What a Great Community We have

Sekolah Untuk Kepala Sekolah!