Usahanya Mana?
"Tempat nongkrong yang enak dimana ya?"
Klik!
"Di bioskop ada film apa ya?"
Klik!
"Di dunia lagi ada kejadian apa
ya?"
Klik!
"Di TokoPiranha lagi diskon apa
ya?"
Klik!
"Duh laper... makan apa ya?"
Klik!
Ga banyak orang yang sadar, bahwa
berkembangnya dunia (ternyata) berbanding lurus dengan berkurangnya aktualisasi
diri manusia. Manusia jadi sadar bahwa dia tidak perlu banyak usaha (bahkan
tidak perlu usaha sama sekali) untuk mendapatkan yang dia inginkan.
Baju, sepatu, makanan, tiket, bahkan pacar bisa didapatkan dengan
sangat mudah. Tidak ada usaha, tapi bisa mendapat hadiahnya. Beneran itu yang
diinginkan?
Belum tentu loh.
Saya pribadi sih senang dapat barang gratis. Iyalah, siapa yang ga
suka? Tapi kalo selalu gratis, dan selalu dikasih orang, bisa kebayang gimana
rusaknya diri saya? Tidak ada lagi perjuangan dan daya dobrak yang tersisa di
sosok ini.
Minimal saya tidak akan ada usaha kalau pacar marah-marah dan
minta putus.
Ya sudah, tar juga dapat lagi.
Tidak akan ada usaha kalau bos pecat.
Besok toh pasti bakal dapat kerjaan.
Faktanya, ketika Anda malas-malasan di kantor, masih banyak yang
berhutang kesana-kemari karena belum
dapat pekerjaan. Ketika Anda malas-malasan hidup, ada yang membayar mahal hanya
demi bisa bernapas. Ketika Anda memperlakukan pasangan dengan seenaknya, ada
seseorang yang diselingkuhi.
Ada, loh. Ada.
Jadi, mari bersyukur karena Anda masih perlu usaha untuk
mendapatkan sesuatu. Bahkan untuk menjaga hal itu. Itu artinya, mental Anda
belum bobrok dan masih bisa mencapai aktualisasi diri, yang arti sebenarnya
adalah memaksimalkan penggunaan potensi / kemampuan yang dimiliki.
Yaa setuju, apalagi rasanya mendapatkan sesuatu atau apapun dengan keringat, tangan, kaki dan lainnya dari sendiri itu lebih menyenangkan. Tidak hanya menyenangkan dari mendapatkan yang kita inginkan itu, namun akan ada kisah dalam perjuangan yang dapat kita ceritakan untuk siapapun. Tentunya hal itu bisa menjadi motivasi orang lain juga dan dari situ kita bisa menciptakan sejarah untuk anak cucu heuheuheu.
ReplyDeleteItu lah kebanyakan orang menghindari "keluar zona aman" kalau dalam game, karena sudah terbiasa hidup enak, santai dan gratisan. Bayangkan saja gimana jadinya kalau orang seperti itu tiba2 kehilangan segala zona amannya. Bisaa bisaa "kena kill monster atau kena PK (Player Kill)" dalam game ahahahaha.
Yup... setuju banget! Kita bisa jadi inspirasi dan dikenal orang karena perjuangan dan bukan karena "anaknya Pak A yang kaya raya". Hihihi...
Delete