Just a Second, Please!

Menunggu. Ugh. Denger kata itu saja, beberapa orang (termasuk yang nulis) bisa langsung bad mood.

"Berapa lama?" Biasanya mengikuti.
"Masih lama?" Biasanya dibubuhkan.

Gw sendiri sih belom pernah ketemu orang yang emang suka menunggu.

"Masih ngantri? Wow keren banget! Saya memang sangat pengangguran, jadi hal ini menyenangkan!"
Kalo ada yang pernah denger kata-kata itu dari seseorang, mari kita bekukan dia dan masukkan ke museum prasejarah.

Minggu ini, gw banyak menghabiskan waktu dengan menunggu. Menunggu rekan yang operasi, menunggu rekan yang sama untuk keluar dari RS, menunggu waktu boarding di bandara dan menunggu antrian servis motor. Beberapa dari Galauers biasanya frustrasi hanya dengan menunggu balasan chatting. 

Ada beberapa hal baik yang jarang disadari orang ketika mereka menunggu. Apa aja sih?

1. Latih kesabaran. Huek. Sama klasiknya dengan rajin pangkal kaya, meskipun memang mengandung kebenaran mutlak. Next, please!

2. Membuat kita menyadari lingkungan sendiri. Menunggu membuat kita pause sebentar dari aktivitas rutin dan "terpaksa" menjalankan satu-satunya aktivitas yang jarang kita lakukan: berpikir, merenung. Bukan bengong ya. Tapi seperti memikirkan masa depan, merencanakan liburan, menulis, membuat daftar hal yang perlu disyukuri, memikirkan hadiah ulang tahun untuk teman, merencanakan diet, dan banyak hal. Kita seperti berhenti untuk melangkah lebih teratur. Lebih rapi, lebih berhati-hati dari sebelumnya.

3. Pengembangan diri. Contoh: menjalin relasi dengan sesama penunggu, membaca, mendengarkan lebih banyak musik, mempelajari lebih banyak tentang situasi dan kondisi di sekitar lokasi kita menunggu (mungkin ada ciptaan Tuhan yang berwajah enak dipandang?)

4. Menunggu untuk sembuh. Tsaaah... Bukan cuma buat yang galau ya. Termasuk juga untuk yang lagi sakit. Mau tidak mau, harus melakukan sesuatu untuk menyambut kesembuhan itu. Makan lebih baik, olahraga, bercerita tentang sakit hati yang dialami, memperkuat pertemanan, dan banyak hal. Karena ujungnya pasti sembuh, kenapa tidak mempercepat hal itu?

Akhir kata, kita tidak akan jadi penyuka aktivitas menunggu. Kita hanya akan menjadi lebih baik dengan PAUSE sejenak. Tidak terlalu buruk, kan? 

Comments

Popular posts from this blog

Apa artinya "Kaulah Segalanya"?

What a Great Community We have

Sekolah Untuk Kepala Sekolah!