Gelas pecah

Aku tidak pernah menyalahkanmu. Aku selalu menerimamu. Ingat hal itu baik-baik.
Aku selalu membuka tangan. Aku selalu tersenyum. Aku selalu bahagia di depanmu.
Aku tidak pernah menyia-nyiakan waktu bersamamu. Aku selalu menantikan saatnya tiba untuk bertemu kembali.
Aku selalu menunggumu. Aku selalu setia.



Namun, kapankah gelas yang kuisi ini penuh?
Kapankah aku bisa menikmati minumannya?
Jika aku dahaga, bisakah aku meminumnya, hasil jerih payahku?
Jika aku haus, bisakah minuman ini memuaskanku?





Kapankah, ada tangan yang terbuka untukku?
Kapankah, ada senyum yang diciptakan hanya untukku, meski hanya dua detik?
Kapankah ada tawa bahagia yang diberikan saat bersamaku?
Kapankah ada orang yang menantikanku di tempat aku pulang?

andaikata, gelas itu pecah...

Comments

Popular posts from this blog

Apa artinya "Kaulah Segalanya"?

What a Great Community We have

Sekolah Untuk Kepala Sekolah!