Mencintai si Cinta

Mendekati Valentine’s Day banyak yang suka senyam-senyum sendiri. Ada yang cari-cari hadiah di toko, cari-cari coklat di Ind*mart, sampe cari-cari bunga di kebun orang. Para cewek menyiapkan tatanan rambut dan baju yang bakal dipakai untuk kencan, sedangkan para cowok cari-cari pinjaman untuk biaya kencan. Lah, yang ga punya pasangan? Yah kemungkinan lagi buka Google untuk cari jurang terdekat. Apalagi kekejaman dunia di tahun 2015 semakin nyata: Valentine’s Day jatuh pada hari Sabtu! Beberapa postingan meme di internet yang menyebutkan mereka lebih menunggu amplop merah daripada tanggal 14 Februari kemungkinan besar memang belum punya pasangan. Tapi ‘kan ga dosa. Tuhan ga serta merta daftarin kamu ke neraka hanya karena single koq. Tenang aja, yang nulis pun juga masih single wkwkwkwk…. Tapi ingat ya, single loh! Bukan jomblo!

Cuma sori, guys. Disini gw ga akan menghibur para single. Gw malah lebih tertarik ngomongin cinta. Valentine’s Day ini bukan Hari Kencan sedunia kan? Ini momen dimana seluruh dunia sedang merayakan cinta. SELURUH DUNIA. Dunia yang dinilai kejam tadi, dunia yang kita tahunya sangat sedikit orang baik dan jujur, dunia yang semakin kurang dalam mencintai sesama. Sementara dunia mengutamakan cinta dari kekasih, masih terlalu banyak contoh cinta lain yang ternyata lebih penting dari sekedar “kita jadian yuk”:

1. Orangtua. Jelas lah. Mau bapak lu, ibuk lu, mereka so pasti mencintai kita. Gw ga akan ngomongin kasus tertentu ya. Tapi orangtua normal ya sayang sama anaknya. Binatang aja kasi makan ke anaknya. Terutama ibuk lu tuh yang ngelahirin. Mau beliau operasi pun, coba aja minta pacar lu kemana-mana 9 bulan dengan ‘makhluk hidup’ di perutnya. Bahkan ada ibu-ibu yang tetap mau melahirkan anaknya meskipun mungkin (maaf) anak itu hasil pemerkosaan atau hasil hubungan intim dengan pacarnya yang trus cowoknya kabur. Tolong, ya, jangan sia-siakan perjuangan mereka. Cinta mereka itu tulus. So please jangan kurang ajar deh. Daripada lu dibalikin ke dalam perut kan repot.

2. Sodara. Manusia lain yang berbagi gen yang sifatnya terus ada dalam tubuh lu sampe lu mati (gen-nya, bukan sodara lu yang ada dalam tubuh lu). Dan bahkan gantian make rahim yang sama. Sifatnya beda, mukanya beda, bahkan mungkin jenis kelaminnya beda. Tapi ada sesuatu dalam tubuhnya dan tubuh lu yang sama, dan berasal dari tempat yang sama juga. Dia bisa kurang ajar. Tapi ikatan persaudaraan itu ga bisa diputusin pake apapun. Jadi baek-baek ya sama sodar
a. Sepupu, ponakan juga ya. Jangan jahat-jahat. Bully dikit lah, tapi jangan kebangetan.



3. Sahabat. Gw punya sahabat aneh. Ketemunya awal kuliah, tahun 2007 dulu, namanya Thatha. Dan sekarang 2015, kita masih deket. Bahkan kalo gw ke Surabaya, pasti dia duluan yang gw kontak. Anehnya adalah, kita selalu nyambung. Kita berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Bahkan kepercayaan yang kita pegang juga berbeda. Tapi sepertinya otak kita (kalaupun ada) dibuat dengan unsur yang sama sehingga nyambernya bisa kompak. Kita ga selalu akur, kadang beda pendapat juga. Tapi punya sahabat, meskipun satu biji, udah cukup buat lu ga akan ngerasa kesepian. Bahkan waktu kalian beda kota sekalipun, bahkan ketika kuota kalian habis sekalipun.

4. Guru. Nah yang satu ini emang ga bisa kita terapkan untuk semua jenis guru ya. Ada memang guru yang ga sayang ke muridnya, yang cuma cari duit, tapi ada yang betul-betul sayang ke muridnya. Bayangin aja, anaknya bukan, tapi beliau mau ngajar. Sabar pula. Bahkan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, guru-guru ini harus juga dibekali keterampilan lain selain materi yang akan diajarkan. Urusannya apa coba, anak orang lain malah dia yang ngurus, mungkin 4-6 jam sehari? So, tetep hormati mereka ya. Gimanapun, mereka mengajar kita untuk tahu mengenai suatu hal. Ilmu yang mereka kasih sebenarnya ga cukup cuma dibayar dengan sekedar uang sekolah. Jangan kurang ajar sama mereka ya!





5. Tuhan. Yah ini ga usah diomongin ya. Terutama Tuhan Yesus yang udah mencintai kita sampe mau mati supaya kita bisa punya tiket untuk ke Sorga. Kalo lu masih kurang ajar sih ya cari mati namanya.








6. Kekasih. Oke. Okee… OKEEEE. Gw tau. Poin ini harusnya ga masuk. Tapi gw ga mau bahas “pacar” ya. “Kekasih” jauh lebih cocok. Karena ini  bukan tentang pribadi yang bakal jadian sama lu karena mukanya cakep. Tapi ini adalah orang yang bakal hidup sama lu karena dia pasangan lu dari Tuhan. Gw sih belum bisa dikatakan memiliki orang seperti itu sekarang. Iyalah, masih baru meniti karir (cieh) dan rencana akan mengambil kuliah S2. Masih jauh perjalanan untuk bisa mandiri dan mulai menjalin hubungan dengan orang lain. Tapi gw mau cerita tentang satu orang, yang pernah mencintai gw begitu hebat. Sebut saja namanya Bunga. Eh, koq cewek. Yah sebut saja “si dia”. “Si dia” ni cowok ya. Banyak orang dan komik mengajarkan kalau mencintai ya perlu memiliki. Karena hanya kita yang bisa mencintai sebesar itu dan membahagiakan orang yang kita cintai. Awalnya gw kira ini bener banget. Bukan egois sih tapi ini realistis. Tapi “si dia” mengajarkan yang beda. Disini yang jadi poin penting bukan memiliki, tapi mencintai. Gw baru sadar, ada seorang manusia yang bisa memiliki cinta sebesar “dia”. Dia bukan Tuhan, bukan seorang ibu, tapi “dia” memiliki cinta sebesar itu. Dan cinta yang sangat besar itu ternyata untuk gw. Pada detik ini, memiliki bukan lagi jadi hasrat terpendam. Bukan lagi soal “jadian yuk”, bukan lagi soal harus ada pacar waktu Valentine. Mengetahui ada orang lain yang mencintai gw sebesar itu padahal dia bukan orangtua, sodara, sahabat, guru bahkan Tuhan mengubah hidup gw. Selamanya.



So, guys, Valentine bukan sekedar status. Siapa yang lu gandeng. Siapa yang lu kasih coklat. Tapi tentang cinta, kan? Sekalipun di dunia ini ga ada satu orang pun yang mencintai lu, bukan berarti lu ga bisa mencintai. Cinta ga usah dipanggil. Cukup cintai aja barang di rumah, binatang, dan orang terdekat lu. Yah, siapa lagi kalau bukan diri lu sendiri? Happy Valentine’s Day, people!


*PS: Ga ada lagi yang namanya Jones (JOmblo-ngeNES) ya. Yang ada single with loving heart!

Comments

Popular posts from this blog

Apa artinya "Kaulah Segalanya"?

What a Great Community We have

Sekolah Untuk Kepala Sekolah!