Aneh, kan?

Ini aneh. Ini aneh.
Bagaimana mungkin keanehan berwujud?
Melihatnya bertangis-tangisan dengan Gaun Hitam.
Bergandengan tangan dengan badai semalam suntuk.
Ini sungguh aneh.

Dia, keanehan itu, mendatangiku ketika aku berbaju pesta.
Lalu mengguyurku habis dengan makanan sisa tahun baru.
Semua melebur. Semua, iya, menjadi satu.
Ketika aku mengetahuinya, mereka sudah berjongkok di balik bayanganku.
Satu per satu pun tampil. Masuk dengan surat lainnya.
Ketika seharusnya aku berdansa.

Ini sungguh aneh.
Bagaimana aku bisa menghadapi Yang Itu?
Mungkin sebaiknya aku bersembunyi di perpustakaan.
Menumpuk seprei baru dengan parfum di depanku.
Biar dia jalan terus ke kamar dan tidur.
Jadi supaya dia tidak menyadari aku disana, kan.
Aneh.

Comments

Popular posts from this blog

Apa artinya "Kaulah Segalanya"?

What a Great Community We have

Sekolah Untuk Kepala Sekolah!