Mati Rasa

Mungkin baru kali ini, si Burung kehilangan semangat hidup...

Lagu romantis tuh enak di dengar waktu ada yang dicintai. Gitu juga sama film-film romantis atau buku-buku. Selama ini yang menjadi genggaman ada dan aman bersama kita. Tapi, jika tidak ada akses kemanapun, bukankah kitalah musuh terbesarnya? Terlalu lama berada di zona aman. Itulah sakitnya. Itulah yang akan membunuh pada saat tercepat.

Sangat kehilangan arah. Sangat kacau. Seperti anak panah yang tertiup angin besar, makin menjauh dari sasaran. Makin menjauh, makin hilang. Kemudian pada detik berikutnya, kita sadar bukan sasaran tembak yang pergi menjauh. Namun kita yang terseret entah kemana. Sangat jauh, lenyap, raib.

Manusia adalah makhluk yang sangat sensitif. Karena itulah dia mudah berubah seperti permukaan air. Sekuat-kuatnya seseorang, tidak akan ada yang bisa tetap teguh jika berhubungan dengan yang satu ini. Kuat namun lemah. Menjaga namun membunuh. Menemukan, namun menghilangkan.

Sangat abstrak. Akupun takkan bisa memahami. Semua tak akan memahami. Celaan akan kudengar. Sudah bukan saatnya untuk bersenang-senang. Dewasa harus ditempuh dengan kaki telanjang, meski harus melewati jalan beling.

Semakin hari, sepertinya aku tidak merasa sedih. Aku sudah merasa bebal. Aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Jiwaku sudah tidak seimbang. Hidupku sirna. Bahkan air mata sudah mengering. Aku tidak akan bangkit. Aku akan membuat pagar berduri, dimana durinya akan menghadap ke dalam. Dan aku di dalamnya.

Comments

  1. Disaat kita merasa sendiri sebenarnya itulah saat yang sangat dinantikan Dia untuk lebih mendekat pada kita, bercengkerama, bertukar sapa, tawa, canda dan erangan.
    Saat Abraham seorang diri, Allah memanggil dia dan memberkati Abraham.
    You'll never alone, God always be w/ you.
    Gb

    ReplyDelete

Post a Comment

jangan cuma dibaca...gmn menurutmu???

Popular posts from this blog

Apa artinya "Kaulah Segalanya"?

What a Great Community We have

Sekolah Untuk Kepala Sekolah!