another lies
seharusnya, kejujuran itu menjadi mudah saat kita berani. tapi, kenapa berani itu ga bisa muncul begitu aja. ada orang yang takut untuk bicara. ada orang lain yang takut untuk bertindak. bahkan ga sedikit yang takut untuk berpikir. kalau sudah seperti itu, apa mereka akan takut untuk meneruskan hidup?
aku cukup yakin dengan keberadaanku sekarang. aku cukup senang dan merasa nyaman. di situasi seperti ini, biasanya orang takut untuk bertindak. atau mungkin mereka akan takut untuk berpikir dulu, karena takut dirinya akan melakukan yang mereka pikirkan. faktanya, seseorang bisa melakukan seperti yang mereka pikirkan. bahkan disaat sebenanarnya mereka sendiri ga setuju dengan perbuatan itu. liat aja yang bunuuh diri.
kebohongan ini bukan hanya saat seorang anak kecil berbohong soal nilai ulangannya. bukan sekedar saat seorang bocah menyembunyikan sprei yang kena ompol. kebohongan ini terus berlanjut. terus berkembang dan membentuk organisasinya sendiri. dimulai dari mencari alasan, hingga memunculkan alasan yang sama sekali berbeda. meskipun menurut pikirannya ini sama saja. Mungkin karena inilah seseorang takut berpikir.
Lalu, mereka mulai takut menyampaikan. Takut jika celah itu terlihat, lebih baik menutup pintu rapat-rapat. Istilah bahwa cerita termasuk terapi tidak lagi berguna, bahkan untuk terapisnya sekalipun. Jika harapan sudah tidak ada, bagi seseorang itu kehidupan ini hanya menunggu kereta melindasnya, truk menabraknya, atau gempa dahsyat menimbunnnya di tanah.
Jika tidak bisa berkata-kata, apa lagi yang bisa dinasehatkan? Kunci ada dalam ceritanya. Apa lagi yang mau kau lakukan? Kau hanya bisa melihatnya makin tersesat. Jika kau tidak mau menunggu di sampingnya, kau tidak akan bisa mendapatkannya kembali. Saat kau memutuskan untuk rehat kopi, kau harus sadar bahwa ia sudah tidak ada lagi.
kalau ini keren banget taz, kualitas tulisannya menonjol. keep moving "pena" or "penulis"
ReplyDelete