say what you say

orang marah. orang ngamuk. orang garang. apapun lah namanya. kenapa orang bisa sampe kelepasan saat dia lagi marah? beberapa bilang "lagi emosi" padahal emosi itu kan bukan hanya marah. ada sedih, senang, takut, marah, dsb. tp orang marah lah yang paling buat orang lain takut. katanya, waktu marah, kita bisa menjadi seseorang yang lain. benarkah?

menarik banget utk dibahas, terutama waktu baru2 ini salah satu artis kita jadi korban kemarahannya sendiri. siapa lagi kalo bukan Marshanda. artis blonde itu bikin video untuk teman2 SD-nya yang konon katanya membuat dia tersiksa saat masa kecilnya. ga tau itu bener ato ngga, tapi dia mengumbar semuanya dengan video dirinya sendiri. bahkan Marshanda menyebutkan nama teman-temannya dengan jelas.

salah satu contoh orang marah di luar sana. gimana dengan diri kita sendiri? kalau gw, waktu marah, cenderung menyimpannya di dalam. gw berusaha keras untuk menyimpan lalu meramunya, apa bener yang gw lakukan ini? yha ini juga masi proses, tp sebagai calon psikolog gw hrs praktek sendiri jg kan? kadang gw bisa mengontrolnya, kadang gw lepasin gitu ajha. buat orang lain sakit hati atau tangan lebam bukan masalah kalau gw di kondisi seperti itu. tapi sekali lagi, apakah tindakan itu yang paling tepat untuk dilakukan? apa dampaknya bagi diri sendiri dan orang lain? apakah dampak itu positif atau negatif? sekali lagi, banyak berpikir membuat tindakan kita semakin bijaksana. tapi seringkali orang salah kaprah, mereka malah kebanyakan mikir, sampe tidak bertindak. serba salah? yha, karna kita masi hidup di tengah masyarakat yang belum tentu memiliki pengetahuan seperti kita.

gw sendiri kadang stress berada di tengah2 orang yang ga seperti gw. yg ga bisa mengerti org lain spt yg g pelajari, dan menghakimi orang lain tanpa mengenal org itu (pantangan besar di dunia psikologi), marah tanpa sebab, dan menyimpan kemarahan terlalu lama (dimana di psikologi kita meyakini ini sumber masalah, begitu pula dengan dunia rohani yang disebut kepahitan)

lalu solusinya, menyerah? ga lah. kalo menyerah, gw uda tinggal di hutan sekarang. berteman sama bekantan ato berantem sama pohon. siapa yang mau hidup seperti itu? bukannya dengan berantem kita bisa belajar mencintai?

Comments

Popular posts from this blog

Apa artinya "Kaulah Segalanya"?

What a Great Community We have

Sekolah Untuk Kepala Sekolah!