Kereta Api yang lain

Saat perjalanan justru adalah yang terburuk. Banyak dari kita melumpuhkan kewaspadaan, mencoba mencari posisi terenak untuk tidur sekejap. Biasanya, bayangan akan pindah kereta muncul. Bukan kereta yang benar atau kereta yang salah. Kereta yang lain: Kereta Istimewa.

Selain bosan, Kereta Istimewa begitu memikat untuk para penumpang yang muak. Terlalu lama menunggu, terlalu lama sendiri (aih..) dan tidak ada siapapun yang menanti di stasiun tujuan. Begitu banyak yang depresi dan menenggelamkan diri di dalamnya. Sesuatu yang disangka akan begitu-begitu saja, ternyata menjadi musuh terbesar si penumpang. 

Lalu, apa sih Kereta Istimewa itu?

Sebuah pemandangan seperti padang rumput hijau, dimana kita bisa menjadi tokoh yang sama sekali berbeda dari latar belakang kita. "Tiba-tiba lompat" ke buku cerita yang berbeda, dimana kita bisa jadi orang yang baru, tanpa menyelesaikan apapun yang masih tertinggal di kereta awal. Ya. Kereta Istimewa adalah kesempatan langka dimana kita bisa lari. Dari orang-orang yang menyakiti, dari pekerjaan yang memuakkan, dari keuangan yang bobrok, hubungan yang menggantung, atau apapun, kita bisa lari dari itu semua. Misal: orang lain yang bisa jadi selingkuhan, pekerjaan baru, lari ke kota lain, bahkan bunuh diri.

Tujuan awal menjadi imajinasi yang terlalu indah untuk terwujud. Entah karena terlalu banyak rintangan atau perjalanan yang terlalu lama. Manusia itu makhluk yang unik. Mereka memiliki wadah untuk menyimpan semua emosi dan pengalaman buruk ke titik terendah hingga mereka sendiri bisa ‘melupakannya’ dan mengambil tindakan yang jauh berbeda. Tapi tidak banyak yang betul-betul sadar, kalau semua yang disimpan tidak akan hilang. Suatu saat, mereka harus berurusan dengan semua itu lagi. Suatu saat, mereka harus berhenti lari dan menyelesaikan semuanya.

Biasanya selain bosan, hal ini juga bisa terjadi pada kita-kita yang menganggur. Bukan pengangguran dalam hal pekerjaan untuk menunjang hidup, tapi stagnasi atau hidupnya datar banget. Kerja ya kerja, liburan ya liburan, tanpa ada sebuah project besar yang ingin dicapai. Makanya kan sering kita dengar, bahwa bermimpi itu sebenarnya penting. Kalau sudah terwujud, ya tinggal cari mimpi lain untuk diwujudkan. Misalnya, setelah menikah, mungkin cari mimpi lain untuk punya 12 anak, dan sebagainya.

Putus asa juga menjadi alasan penumpang akhirnya memilih untuk pindah kereta. Biasanya, kondisi yang mereka hadapi sudah terlalu menumpuk hingga mereka tidak lagi bisa melihat tujuan akhir mereka. Kondisi seperti ini juga berbahaya, lho. Karena tujuan akhir yang tidak terlihat, mereka jadi tidak peduli harus berada di kereta yang benar, salah, atau Kereta Istimewa itu. Bahkan kadang bagi mereka tidak berada di gerbong manapun juga terserah, karena mereka sudah tidak lagi kuat melakukan perjalanan kemanapun.

Nah bagi orang-orang yang entah muak, bosan, putus asa atau stag, Kereta Istimewa adalah jalan ‘terbaik’ di pandangan. Suasana? Pasti lebih nyaman. Pelayanan? Jauh lebih memanjakan. Penumpang lain? Tentu lebih ramah. Kalau sudah begini, tujuan hidup jadi tersamarkan. Slogannya: yang penting sekarang! Yang penting seberapa besar bebanmu dan seberapa ga kuatnya kamu. Kalau sudah begini, mimpi yang tidak terwujud akhirnya jadi suatu hal yang lumrah. “Ya, mau bagaimana lagi, jadinya begini, ya dijalani saja.” Akhirnya, meskipun Kereta Istimewa tidak memiliki tujuan yang jelas (kadang justru tidak ada tujuannya), banyak penumpang yang berpindah kesana.

Sebenarnya ada sebuah trik unik yang ditawarkan kawan baik gw (sebut saja namanya Thata). Dia bilang, kalau sudah dipilih kereta yang pasti, ya diputuskan dong: Kamu mau jadi masinisnya, penjual makanannya, pemeriksa tiketnya, atau hanya penumpangnya? Intinya, jangan hanya ‘seloooww’ ikutin maunya alur kehidupan ini bagaimana, tapi, jadilah seseorang. Tentukan hidup kita, jangan cuma ikutin situasi, keadaan dan orang sekitar. Tetaplah berharap, meskipun kelihatannya kereta kita sekarang koq udah kayak mau meledak, tetaplah kuat di keputusan kita itu dan jangan pernah putus asa. Ini toh hidup kita sendiri, kan? Kalau kita ga kuat atau malas menjalaninya, trus siapa yang mau ‘menghidupi’-nya? Emang kita zombie?

Yang penting harus diingat. Kereta Istimewa juga akan berhenti karena kehabisan bahan bakar atau kerusakan mesin. Karena kereta ini selalu berjalan kesana kemari tanpa tujuan yang pasti. Kereta ini memanjakan siapapun yang pindah ke mereka sehingga para penumpang ini dibutakan oleh kenyataan bahwa semua hanya ‘sedap dipandang’.


Jadi, Putuskanlah: Apakah hidupmu itu sebuah perjalanan atau pelarian?

Comments

Popular posts from this blog

Apa artinya "Kaulah Segalanya"?

What a Great Community We have

Sekolah Untuk Kepala Sekolah!