Give Thanks
Entah kamu mau mengucap syukur atau tidak, itu terserah kamu. Tapi sebelum kamu memutuskannya, ada baiknya untuk membaca blog ini sebentar.
Seorang ibu memberi nasehat mengenai mengucap syukur. Sebenarnya apa sih mengucap syukur itu? Syukur adalah ungkapan rasa terima kasih kita, bisa melalui kata-kata, pujian, atau bahkan acara makan-makan. Orang Amerika mengadakan Thanksgiving setiap tahunnya, untuk apa? Mengucap syukur. Setiap perayaan ini, biasanya mereka makan-makan bersama keluarga dan sahabat-sahabat. Kalau melihat film, biasanya mereka memasak kalkun. Tolong jangan tanya ke Penulis mengenai hal ini lebih jauh. Tapi maknanya baik: mengucap syukur perlu dinaikkan, khususnya ketika hal itu menjadi korban. Korban artinya ada sesuatu yang dirasa hilang. Contoh: ketika orang terdekat “menikam”-mu dari belakang, kamu masih bisa mengucap syukur kepada Tuhan. Mengucap syukur bahkan ketika disaat tidak enak. Sulit? Ya! Tapi tidak mustahil. Penulis bahkan mengucap syukur masih memiliki kepala ketika menderita sakit kepala. Terlalu ekstrim? Coba saja ganti dengan umpatan. Dijamin kepala akan semakin sakit.
Menurut ibu itu, mengucap syukur membawa ketenangan. Di balik syukur yang kita naikkan, ada harapan yang terselip disana, bahwa semua akan baik-baik saja nantinya. Bahkan, mengucap syukur memberi kita kekuatan untuk terus melangkah karena kita tahu masih ada harapan. Setidaknya kita tidak jatuh dan memutuskan untuk mengakhiri hidup, itu adalah harapan yang tidak semua orang miliki.
Jadi, mulailah tambah satu kebiasaan baik. Mengucap syukur dari apa yang kamu anggap remeh: bernapas, berjalan, makan, minum, memiliki teman, memiliki keluarga, dan banyak hal. Karena selama kamu masih hidup, selalu ada bahan untuk menyajikan syukur di setiap langkah. Kamu hanya perlu cukup berani untuk melihatnya.
Comments
Post a Comment
jangan cuma dibaca...gmn menurutmu???