I am Iron Man

Hola.. hola.. hola... Long time no see. How do yo do?
Terlalu banyak yang mau gue share disini.  Mulai dari masa-masa praktikum di Jakarta, lalu pengalaman-pengalaman menarik waktu trakhir pulang ke Banyuwangi, dan... yah banyak lah. Tapi ada satu topik yang sepertinya memang ga bisa ditunda lagi untuk dibagikan. Topik yang ketika mau tidur sampe bangun tidur terus aja kepikiran untuk ditulis. Dan topik ini berdasarkan pengalaman gue kemarin, bersama dua temen gue.

Kemarin gue nonton Iron Man 3. Oke, ini ngga bermaksud sama sekali untuk pamer. Meski mungkin diantara kalian uda keburu nutup blog ini and ngambek karena kalian jomblo dan belum ada yang ngajak nonton. Ehm, iya sih, itu nyesek banget. Tapi gue cuma mau bagi hal menarik yang gue dapet dari kisah Tony Stark di Iron Man 3.

Oke, secara gue penggemar Iron Man dari semua Avengers, jadi udah menjadi euphoria sendiri waktu pantat gue menyentuh kursi di bioskop 3D yang beberapa menit lagi akan memanjakan semua ekspektasi gue tentang pahlawan super satu ini. Gue bener-bener suka dengan karakter Tony Stark, dan juga ketika dia pake baju perangnya, Iron Man. Tony sendiri udah jadi orang yang tidak biasa-biasa dikalangan masyarakat. Dia orang yang sangat pintar, playboy, salah satu orang terkaya karena pemilik perusahaan ternama di dunia. Secara kasat mata, dia memang bukan orang biasa. Dan ketika mengenakan baju besinya, dia menjadi Iron Man, salah satu pahlawan super yang dicintai warga Amerika.

Tapi ada satu quote di filmnya yang ketiga ini yang buat gue makin kegirangan. "Akulah Iron Man". Dia bilang gitu. Kata-kata ini emang udah ada film pertama. Tapi yang ketiga ini beda. Dan percaya ato ngga, tiga kata ini mengalami proses yang sangat panjang. 


Coba kita flashback kembali dari filmnya yang pertama, Iron Man (2008). Disini Tony harus melawan Obadiah Stane, seseorang yang sangat dekat dengannya dan ayahnya, Howard Stark. Ibaratnya orang ini adalah Scar di Lion King. Dia mengerti perusahaan ini luar dalam, dan menjunjung visi sendiri yang membuatnya menjadi jahat. Lawan Tony disini, adalah orang terdekatnya, yang bisa masuk dalam hitungan keluarga.






 Film kedua, Iron Man 2 (2010). Iron Man kini punya rekan, yaitu James 'Rhodey' Rhodes, sahabatnya sendiri. Lawannya disini adalah Ivan Vanko, orang yang memiliki blueprint kinerja Tony Stark karena ayahnya Vanko dulu bekerja dengan Howard. Dia bahkan memiliki otak yang sama encernya dengan Tony, dan penyuntik dana Justin Hammer yang adalah saingan Tony Stark dalam dunia bisnis. Tony bahkan memiliki masalah lainnya, yaitu kesehatan. Tony pun menemukan bahwa Sang Ayah sudah meninggalkan 'warisan' baginya. Lawan Tony disini adalah orang yang mirip dengannya, yang memiliki kemampuan dan kapasitas sama dengannya.






Film ketiga, Iron Man 3 (2013). Kondisi Tony disini, dia mengalami PTSD atau Posttraumatic Stress Disorder, dimana kejadian di New York bersama Avengers mengkondisikan Tony bukannya berbangga dengan dirinya, namun mengalami serangan kepanikan. Bisa jadi kejadian hampir mati yang dialami Tony-lah penyebabnya. Dan lawan Tony disini, adalah seseorang yang dikecewakan olehnya, 13 tahun lalu. Yup, Aldrich Killian menjadi manusia super dengan kekuatan utama: panas. Kita semua tau, lawan besi bukanlah besi, tapi panas. Jadi, lawan Tony disini adalah musuh utama baju besinya: panas.






Perjalanan panjang bagi Tony Stark untuk menemukan siapa dirinya sebenarnya. Apa yang memang penting baginya, dan apa yang seharusnya dia lakukan. Tony Stark tidak menjadi Iron Man ketika dia mengenakan baju besi. Dia-lah Iron Man. Tiga hal yang membuat Tony akhirnya bertumbuh. Tiga musuh yang membuat Tony berubah. Karakter Tony mengalami progress yang luar biasa bukan karena menghindari konflik yang datang, tapi justru mengalahkannya. Baju besi yang membuat Tony merasa kuat sempat kehabisan tenaga dan mati. Tapi disini dia bisa mengerti bahwa bukan apa yang dia miliki yang membuatnya menjadi seseorang, tapi siapa dia-lah yang menjadi kunci utamanya.


And yes, HE is Iron Man. :)

Comments

  1. Kalau bagiku di film ironman3 ini ada dua pelajaran yang bisa kuambil bro. Pertama tentang kalimat Tony "I'm ironman" yang kedua adalah kalimat motivasi dari anak kecil yang nolongin Tony (lupa namanya ^o^). Anak itu berkata demikian "You are the mechanical right? then why you not make something?". Jadi selain untuk menjadi ironman yang melewati proses panjang, namun jangan sampai kita lupa diri kita yang ada di dalam baju besi itu. Bagiku ironman tidak akan ada tanpa Tony Stark yang membuatnya sebagai "The Mechanical".


    (Indahnya berbagi ^o^)

    ReplyDelete

Post a Comment

jangan cuma dibaca...gmn menurutmu???

Popular posts from this blog

Apa artinya "Kaulah Segalanya"?

What a Great Community We have

Sekolah Untuk Kepala Sekolah!