Kemana.... kemana... Waktuku....
Hola....
Menyapa siapapun yang baca ini jadi 'sesuatu' banget setelah lama ga nulis. Kali ini lokasi penulisan lain dari biasanya, karena gw nulis dari komputer kantor. Memang ga se-mutakhir laptop gw, tapi tetep bisa memfasilitasi kebutuhan menulis. Itu aja sih udah cukup ;)
Yup, seperti yg udah ditulis sebelumnya, gw uda jadi part-timer di Unit Penjaminan Mutu (QA) Ubaya. Kerjaannya gampang-gampang susah, dan santai-santai sibuk. Yang pasti 24 jam jadi terasa makin 'kepake' karena seharian gw dikantor. Kalo dah waktunya kerja skripsi, ya seharian itu dipake setengah-setengah, antar perpustakaan sama kantor. Lokasi kantor sm perpus beda, jadi waktu untuk perjalanan juga makin bertambah.
Kalo mo dibilang makin repot bisa juga sih. Pertama, waktu lowong cuma malem. Itupun dah ga bisa begadang lagi karena pasti dah ngantuk (tiap hari harus bangun pagi untuk kerja). Otomatis waktu untuk dvd-ing, novel-ing, facebook-ing jadi makin dikit. Apalagi Sabtu gw jg kerja meski cuma setengah hari. Sabtu pun juga biasanya diisi gym atau cuci baju and beresin kamar.
Kedua, waktu untuk hang-out sama temen jadi berkurang. Ehm, kayaknya jgn pake kata hang-out ya, koq gw mikirnya "tergantung di luar". Yah, pkknya waktu untuk jalan2 sama temen jadi berkurang. Kemaren nyokap nelpon and nanya "Ga ke mall?" Gw langsung nyadar dah lama banget ga haha-hehe di pusat pertokoan, kecuali market2 kecil untuk beli indomie.
Ketiga, uang jadi keluar "lebih banyak" dari biasanya. Emang sih, karena seharian kerja jd ga ngemil-ngemil. Tapi bensin, belum lagi karena nge-kost, gw harus selalu beli makanan di kantin, tiap hari. Mau masak gimana, bangun aja mepet. Masak pun, masak apa? Indomie-telor-kornet tiap hari?
Nah, itu semua harga yang harus gw bayar untuk menggunakan waktu dengan baik. Entah itu gym, kerja, bimbingan sama dosen, semua membuat waktu 24 jam yang gw punya ga berjalan sia-sia. Ada banyak orang yang kerja mati-matian bahkan sampe seolah-olah ga punya waktu untuk hal-hal yang lebih penting. Misalnya kerja lembur terus dan ga punya waktu untuk keluarga. Padahal yang perlu kita lakukan cuma tetap produktif dan ga menyia-nyiakan waktu.
Selain itu, prioritas juga jadi komponen penting. Supaya waktu ga kebuang percuma, kita punya banyak pilihan aktivitas. Yang perlu lebih dulu dilakukan adalah menyusun prioritasnya. Mana yang lebih penting, mana yang lebih mendesak? Yang kedua, atur kuantitas sama kualitasnya. Berapa lama kita menyelesaikan sebuah aktivitas? Apa aja yang diperlukan supaya aktivitas yang kita lakuin itu tetap bisa berjalan lancar dan membuahkan hasil yang bagus?
So, waktu bukan sebuah hal yang perlu kita kejar. Dia selalu ada untuk kita. Tinggal kita aja yang harus pinter untuk "menggunakannya". Have a nice day, Guys. Gbu!
Menyapa siapapun yang baca ini jadi 'sesuatu' banget setelah lama ga nulis. Kali ini lokasi penulisan lain dari biasanya, karena gw nulis dari komputer kantor. Memang ga se-mutakhir laptop gw, tapi tetep bisa memfasilitasi kebutuhan menulis. Itu aja sih udah cukup ;)
Yup, seperti yg udah ditulis sebelumnya, gw uda jadi part-timer di Unit Penjaminan Mutu (QA) Ubaya. Kerjaannya gampang-gampang susah, dan santai-santai sibuk. Yang pasti 24 jam jadi terasa makin 'kepake' karena seharian gw dikantor. Kalo dah waktunya kerja skripsi, ya seharian itu dipake setengah-setengah, antar perpustakaan sama kantor. Lokasi kantor sm perpus beda, jadi waktu untuk perjalanan juga makin bertambah.
Kalo mo dibilang makin repot bisa juga sih. Pertama, waktu lowong cuma malem. Itupun dah ga bisa begadang lagi karena pasti dah ngantuk (tiap hari harus bangun pagi untuk kerja). Otomatis waktu untuk dvd-ing, novel-ing, facebook-ing jadi makin dikit. Apalagi Sabtu gw jg kerja meski cuma setengah hari. Sabtu pun juga biasanya diisi gym atau cuci baju and beresin kamar.
Kedua, waktu untuk hang-out sama temen jadi berkurang. Ehm, kayaknya jgn pake kata hang-out ya, koq gw mikirnya "tergantung di luar". Yah, pkknya waktu untuk jalan2 sama temen jadi berkurang. Kemaren nyokap nelpon and nanya "Ga ke mall?" Gw langsung nyadar dah lama banget ga haha-hehe di pusat pertokoan, kecuali market2 kecil untuk beli indomie.
Ketiga, uang jadi keluar "lebih banyak" dari biasanya. Emang sih, karena seharian kerja jd ga ngemil-ngemil. Tapi bensin, belum lagi karena nge-kost, gw harus selalu beli makanan di kantin, tiap hari. Mau masak gimana, bangun aja mepet. Masak pun, masak apa? Indomie-telor-kornet tiap hari?
Nah, itu semua harga yang harus gw bayar untuk menggunakan waktu dengan baik. Entah itu gym, kerja, bimbingan sama dosen, semua membuat waktu 24 jam yang gw punya ga berjalan sia-sia. Ada banyak orang yang kerja mati-matian bahkan sampe seolah-olah ga punya waktu untuk hal-hal yang lebih penting. Misalnya kerja lembur terus dan ga punya waktu untuk keluarga. Padahal yang perlu kita lakukan cuma tetap produktif dan ga menyia-nyiakan waktu.
Selain itu, prioritas juga jadi komponen penting. Supaya waktu ga kebuang percuma, kita punya banyak pilihan aktivitas. Yang perlu lebih dulu dilakukan adalah menyusun prioritasnya. Mana yang lebih penting, mana yang lebih mendesak? Yang kedua, atur kuantitas sama kualitasnya. Berapa lama kita menyelesaikan sebuah aktivitas? Apa aja yang diperlukan supaya aktivitas yang kita lakuin itu tetap bisa berjalan lancar dan membuahkan hasil yang bagus?
So, waktu bukan sebuah hal yang perlu kita kejar. Dia selalu ada untuk kita. Tinggal kita aja yang harus pinter untuk "menggunakannya". Have a nice day, Guys. Gbu!
Comments
Post a Comment
jangan cuma dibaca...gmn menurutmu???