Kenapa Tuhan menciptakan pendamping?
Oke. Pertanyaan itu mungkin pernah terlintas di pikiran kalian semua. Mungkin juga ngga. Gw sendiri juga ga pernah nanyain itu sebelumnya, sampai 5 menit yang lalu. Pertanyaan itu ngga muncul karena umur gw udah lewati angka 20, tapi karena gw lagi analisis tes salah satu testee Foto Karakter. Yup, Februari lalu gw ikut training intensif selama 3 hari berturut-turut untuk jadi CBC, Certified Behavior Consultant. Puji Tuhan gw lulus dan akhirnya sekarang bisa praktek and pakai gelar itu di belakang nama gw. Tapi bukan itu yang pengen gw bicarain disini. Ini tentang beberapa peserta tes yang gw analisis selama beberapa bulan ini, dan akhirnya pertanyaan di atas bisa terjawab setelah gw renungkan hasil tes mereka.
Keunikan tes ini adalah hasil tes suami dan istri bisa dianalisis untuk mendapat sinergi yang bagus dalam rumah tangga mereka. Secara teori, tes ini akan menghasilkan 12 angka dari 4 warna, yaitu Merah, Kuning, Hijau dan Ungu. Secara teori Behavior, ada beberapa orang yang memiliki warna tertentu tidak cocok dengan orang lain dari warna tertentu lainnya. Namun keunggulan dari teori ini adalah SEMUA orang bisa berubah (namanya responding) tanpa merubah siapa sebenarnya orang itu. Dengan gini, warna-warna yang tidak cocok jika dipertemukan bisa menjadi cocok karena responding yang dilakukan. Karena itulah ada CBC yang perlu di-training khusus supaya bisa membantu siapapun untuk ber-responding.
Nah, bagaimana untuk pasutri yang sudah menikah dan ternyata warna mereka "ditakdirkan" untuk terus bercekcok ria? Responding. itu jawabannya. Ada pasutri yang sudah memiliki kombinasi warna dan angka yang bisa menimbulkan sinergi apik secara teori. Tapi ada juga yang ngga. Kalau ngga, sesi konseling khusus diberikan supaya keduanya bisa sama-sama responding dan saling membantu untuk menjalin sinergi yang hebat. Gw pribadi paling seneng analisis sinergi, karena disini bisa terlihat bagaimana uniknya Tuhan menciptakan manusia. Bagaimanapun berbedanya atau sama-nya dua manusia, bisa menciptakan sinergi yang unik dalam menciptakan rumah tangga yang indah.
Empat warna itu dibagi menjadi 2 macam orientasi besar. Orientasi pekerjaan atau tugas dan orientasi manusia atau sosial. Kedua orientasi ini punya masalah-nya sendiri-sendiri. Ga ada orientasi manapun yang lebih baik, dan ga semua orang punya kedua orientasi ini sekaligus. Misalnya ada orang yang lebih senang bekerja daripada hang out sama teman-temannya, atau lebih suka ngobrol daripada menyelesaikan PR. Ini bukan salah siapa-siapa dan ga benar kalau orang lain menganggap mereka salah bahkan mengharuskan mereka berubah. Mereka memang seperti itu, meskipun memang mereka juga perlu belajar untuk bisa seimbang di antara kedua orientasi. Ga ada orang yang ga butuh orang lain dan ga ada orang yang ga butuh sekolah atau bekerja kan?
Orientasi kedua adalah pasif vs aktif. Disini bisa mencakup pekerjaan atau tugas maupun sosial. Dalam tugas misalnya. Orang yang aktif adalah orang yang selalu menginginkan pekerjaannya berjalan lancar dengan kemenangan gemilang serta menyukai tantangan. Dia mementingkan hasil daripada proses dan berjuang sepenuhnya agar hal itu terwujud. Orang yang aktif dalam relasi bukan berarti cerewet. Dia berempati dan menjadi motivator yang baik, dan kalau ada percekcokkan ga akan tahan untuk maju dan menyelesaikan masalah. Orang yang pasif dalam pekerjaan suka menyusun atau membuat rancangan yang penuh ketelitian dan ke-akuratan, serta mementingkan proses dan hasil yang gemilang. Orang yang pasif dalam relasi suka menjadi penengah, pendamai dan cenderung menghindari masalah supaya permasalahan ga muncul.
Disinilah titik terang atas pertanyaan di atas muncul. Itulah kenapa Tuhan menciptakan pendamping. Supaya kita bisa menyeimbangkan 2 macam orientasi ini. Misalnya, seorang pria bisa belajar bagaimana menjalin relasi dari wanita, atau wanita bisa belajar bagaimana menyusun pekerjaannya secara sistematis dan akurat. Pembelajaran bisa dilakukan di segala bidang dan responding bisa dijalankan bersama-sama. Mereka bisa saling mengerti dan membantu dan segala kelemahan serta kelebihan pasangannya akan menjadi rahasia kecil di antara keduanya. Mereka juga bisa meng-explore setiap warna dan menentukan bagaimana warna yang satu diperlukan di bidang yang mana. Ini bukan promosi CBC, tapi disinilah letak hebatnya Tuhan= Dia memberikan partner sepanjang hidup untuk menjadi evaluator, motivator, visioner dan mediator bagi setiap manusia.
Kabar baiknya, "pendamping" tidak hanya berlaku bagi pasutri. Orang-orang yang tidak atau belum menikah bisa mendapatkan "pendamping" ini pada sahabat, keluarga, kolega, bahkan tetangga. Karena itulah manusia disebut makhluk sosial. Karena betapapun kalian buruk dalam menjalani tugas dan relasi, selalu ada orang lain untuk menjadi pendamping, apapun status mereka dalam hidupmu. God bless! ;)
Keunikan tes ini adalah hasil tes suami dan istri bisa dianalisis untuk mendapat sinergi yang bagus dalam rumah tangga mereka. Secara teori, tes ini akan menghasilkan 12 angka dari 4 warna, yaitu Merah, Kuning, Hijau dan Ungu. Secara teori Behavior, ada beberapa orang yang memiliki warna tertentu tidak cocok dengan orang lain dari warna tertentu lainnya. Namun keunggulan dari teori ini adalah SEMUA orang bisa berubah (namanya responding) tanpa merubah siapa sebenarnya orang itu. Dengan gini, warna-warna yang tidak cocok jika dipertemukan bisa menjadi cocok karena responding yang dilakukan. Karena itulah ada CBC yang perlu di-training khusus supaya bisa membantu siapapun untuk ber-responding.
Nah, bagaimana untuk pasutri yang sudah menikah dan ternyata warna mereka "ditakdirkan" untuk terus bercekcok ria? Responding. itu jawabannya. Ada pasutri yang sudah memiliki kombinasi warna dan angka yang bisa menimbulkan sinergi apik secara teori. Tapi ada juga yang ngga. Kalau ngga, sesi konseling khusus diberikan supaya keduanya bisa sama-sama responding dan saling membantu untuk menjalin sinergi yang hebat. Gw pribadi paling seneng analisis sinergi, karena disini bisa terlihat bagaimana uniknya Tuhan menciptakan manusia. Bagaimanapun berbedanya atau sama-nya dua manusia, bisa menciptakan sinergi yang unik dalam menciptakan rumah tangga yang indah.
Empat warna itu dibagi menjadi 2 macam orientasi besar. Orientasi pekerjaan atau tugas dan orientasi manusia atau sosial. Kedua orientasi ini punya masalah-nya sendiri-sendiri. Ga ada orientasi manapun yang lebih baik, dan ga semua orang punya kedua orientasi ini sekaligus. Misalnya ada orang yang lebih senang bekerja daripada hang out sama teman-temannya, atau lebih suka ngobrol daripada menyelesaikan PR. Ini bukan salah siapa-siapa dan ga benar kalau orang lain menganggap mereka salah bahkan mengharuskan mereka berubah. Mereka memang seperti itu, meskipun memang mereka juga perlu belajar untuk bisa seimbang di antara kedua orientasi. Ga ada orang yang ga butuh orang lain dan ga ada orang yang ga butuh sekolah atau bekerja kan?
Orientasi kedua adalah pasif vs aktif. Disini bisa mencakup pekerjaan atau tugas maupun sosial. Dalam tugas misalnya. Orang yang aktif adalah orang yang selalu menginginkan pekerjaannya berjalan lancar dengan kemenangan gemilang serta menyukai tantangan. Dia mementingkan hasil daripada proses dan berjuang sepenuhnya agar hal itu terwujud. Orang yang aktif dalam relasi bukan berarti cerewet. Dia berempati dan menjadi motivator yang baik, dan kalau ada percekcokkan ga akan tahan untuk maju dan menyelesaikan masalah. Orang yang pasif dalam pekerjaan suka menyusun atau membuat rancangan yang penuh ketelitian dan ke-akuratan, serta mementingkan proses dan hasil yang gemilang. Orang yang pasif dalam relasi suka menjadi penengah, pendamai dan cenderung menghindari masalah supaya permasalahan ga muncul.
Disinilah titik terang atas pertanyaan di atas muncul. Itulah kenapa Tuhan menciptakan pendamping. Supaya kita bisa menyeimbangkan 2 macam orientasi ini. Misalnya, seorang pria bisa belajar bagaimana menjalin relasi dari wanita, atau wanita bisa belajar bagaimana menyusun pekerjaannya secara sistematis dan akurat. Pembelajaran bisa dilakukan di segala bidang dan responding bisa dijalankan bersama-sama. Mereka bisa saling mengerti dan membantu dan segala kelemahan serta kelebihan pasangannya akan menjadi rahasia kecil di antara keduanya. Mereka juga bisa meng-explore setiap warna dan menentukan bagaimana warna yang satu diperlukan di bidang yang mana. Ini bukan promosi CBC, tapi disinilah letak hebatnya Tuhan= Dia memberikan partner sepanjang hidup untuk menjadi evaluator, motivator, visioner dan mediator bagi setiap manusia.
Kabar baiknya, "pendamping" tidak hanya berlaku bagi pasutri. Orang-orang yang tidak atau belum menikah bisa mendapatkan "pendamping" ini pada sahabat, keluarga, kolega, bahkan tetangga. Karena itulah manusia disebut makhluk sosial. Karena betapapun kalian buruk dalam menjalani tugas dan relasi, selalu ada orang lain untuk menjadi pendamping, apapun status mereka dalam hidupmu. God bless! ;)
Comments
Post a Comment
jangan cuma dibaca...gmn menurutmu???