Domba dan Singa
Hola....
Lama ya ga nulis lagi. Hahaha.... Well, ga bisa dibilang sibuk juga sih, karena gw kebanyakan bengongnya. Ya meski gitu bengongnya di antara buku dan skripsi orang... ;( Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, gw masih berkutat dengan ilmu klinis terapan dan skripsi. Banyak yang bilang ini masih proposal, padahal sebenarnya bukan. Ini ya skripsi, yang membedakan cuma bab-nya. Nah gw di bab berapa? Tiga. Yuhui... Tapi masih banyak yang perlu di revisi dari bab 1 dan 2. >_<
Oke, tolong jangan ngomongin itu dulu lah ya. Baca blog bukannya seru malah ngomongin kerjaan laknat itu. Hem... gw cuma pengen berbagi pengalaman seputar kepercayaan. Apa ada disini yang pernah dikhianati? Well, yang nulis ini pernah, berulang kali. Oleh sahabat. Yak. Sejak itu gw ngerasa sahabat itu cuma basa-basi dan ngambil keuntungan untuk diri sendiri. Gw cuma bisa berteman biasa ama orang lain, sampe gw ketemu ama Rina. Orang aneh gitu akhirnya bisa "nembus" tembok yang gw dirikan selama bertahun-tahun untuk menjadi seorang sahabat. (Cieeee). Trus di SMA juga ada anak namanya Ayu, dan di kuliah ada Puskom Family.
Persahabatan atau hubungan apapun ga bisa dibangun atau ga akan bertahan lama tanpa kepercayaan. Ini bukan cuma masalah nyimpen rahasia, loh ya. Tapi kepercayaan itu lebih kayak kita bisa mempercayakan seluruh tabungan kita kepada orang miskin tanpa takut tuh orang pake. Atau seperti domba yang mempercayakan dirinya waktu jalan-jalan di antara keluarga singa lapar. Keliatannya bego banget. Aseli, tuh domba antara dongol ato emang uda bosen idup. Tapi kalo si singa bisa membalas kepercayaan si domba itu, apa ngga menjadi hubungan paling spektakuler di dunia?
Gw bukannya lagi menceritakan pengalaman pahit yg gw alami. Tapi kepercayaan bisa merubah hubungan teman menjadi sahabat, dan dari sahabat bisa menjadi saudara. Atau dari sekedar teman sekelas, menjadi pasangan hidup. Orang-orang yang memahami bahwa ia telah banyak dipercaya oleh orang lain ga akan bertindak sembarangan. Karena kalo ada yang berani bertindak aneh2, "keluarga singa" itu bisa berbalik menjadikan "domba" itu santapan.
Duh, nih Penulis ngomong apaan sih? Silahkan komen, kalau masih kurang jelas atau ada yang ga setuju. Gw terbuka untuk semua celometan anda. ^^
Lama ya ga nulis lagi. Hahaha.... Well, ga bisa dibilang sibuk juga sih, karena gw kebanyakan bengongnya. Ya meski gitu bengongnya di antara buku dan skripsi orang... ;( Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, gw masih berkutat dengan ilmu klinis terapan dan skripsi. Banyak yang bilang ini masih proposal, padahal sebenarnya bukan. Ini ya skripsi, yang membedakan cuma bab-nya. Nah gw di bab berapa? Tiga. Yuhui... Tapi masih banyak yang perlu di revisi dari bab 1 dan 2. >_<
Oke, tolong jangan ngomongin itu dulu lah ya. Baca blog bukannya seru malah ngomongin kerjaan laknat itu. Hem... gw cuma pengen berbagi pengalaman seputar kepercayaan. Apa ada disini yang pernah dikhianati? Well, yang nulis ini pernah, berulang kali. Oleh sahabat. Yak. Sejak itu gw ngerasa sahabat itu cuma basa-basi dan ngambil keuntungan untuk diri sendiri. Gw cuma bisa berteman biasa ama orang lain, sampe gw ketemu ama Rina. Orang aneh gitu akhirnya bisa "nembus" tembok yang gw dirikan selama bertahun-tahun untuk menjadi seorang sahabat. (Cieeee). Trus di SMA juga ada anak namanya Ayu, dan di kuliah ada Puskom Family.
Persahabatan atau hubungan apapun ga bisa dibangun atau ga akan bertahan lama tanpa kepercayaan. Ini bukan cuma masalah nyimpen rahasia, loh ya. Tapi kepercayaan itu lebih kayak kita bisa mempercayakan seluruh tabungan kita kepada orang miskin tanpa takut tuh orang pake. Atau seperti domba yang mempercayakan dirinya waktu jalan-jalan di antara keluarga singa lapar. Keliatannya bego banget. Aseli, tuh domba antara dongol ato emang uda bosen idup. Tapi kalo si singa bisa membalas kepercayaan si domba itu, apa ngga menjadi hubungan paling spektakuler di dunia?
Gw bukannya lagi menceritakan pengalaman pahit yg gw alami. Tapi kepercayaan bisa merubah hubungan teman menjadi sahabat, dan dari sahabat bisa menjadi saudara. Atau dari sekedar teman sekelas, menjadi pasangan hidup. Orang-orang yang memahami bahwa ia telah banyak dipercaya oleh orang lain ga akan bertindak sembarangan. Karena kalo ada yang berani bertindak aneh2, "keluarga singa" itu bisa berbalik menjadikan "domba" itu santapan.
Duh, nih Penulis ngomong apaan sih? Silahkan komen, kalau masih kurang jelas atau ada yang ga setuju. Gw terbuka untuk semua celometan anda. ^^
Comments
Post a Comment
jangan cuma dibaca...gmn menurutmu???