Posts

Showing posts from January, 2010

Dua Minggu

Sebuah inti dari kehidupan Perihal-perihal yang terjadi kini Membuatku menemukannya Dalam jenjang waktu yang diberi Tiada yang bisa menghalangi Suatu karya korban bagi Sang Seniman Tiada yang bisa menghentikan Bahkan tubuh yang rusak sekalipun Cinta ada dimana-mana Di setiap segi kehidupan Di tiap orang yang ditemukan Di tiap hal yang terjadi Baik buruk maupun baik Sang Seniman berkarya Mengukir kesalahanku pada istana pasir Dan cinta-Nya pada batu karang Ia pun memberikan Orang-orang yang menjadi wadah cinta-Nya.

Dilema Cermin Dua Sisi

Aku ini manja tapi kuat Aku menjadi apapun bisa, namun tidak mendalaminya Aku diam namun banyak berpidato Aku pincang namun giat berlari kemanapun ku mau Aku membenci, namun mencintai dengan dalam Aku takut namun paling berani Aku senang namun marah Aku terbuka namun menyimpan Aku mencabik dan menyembuhkan dengan sempurna Aku berteriak namun bisu Aku melompat namun tersandung Aku bernyanyi namun menari Aku bercinta namun tak kenal cinta Aku pergi namun tersesat Aku melakukan perjalanan namun statis Aku berkarya namun membuang Aku. Bukan Aku. Aku

Dua Tongkat

Tidak pernah aku jatuh sedalam ini Tidak pernah aku pergi sejauh ini Tidak pernah aku hilang selama ini Ada dua tangan yang menggenggam Ada dua orang yang membopong Ada dua keluarga yang berkunjung Ada dua tongkat yang menopang Segenap teriakan ku keluarkan Segenap kekuatan ku kerahkan Segenap pikiran ku rencanakan Perasaan terpendam mencair Perasaan tampak hanya kedok Perasaan bersama menjadi awan di sore hari Perasaan terdalam menjadi teman tidur Aku menangis Aku tertawa Aku dengki Aku damai Semuanya ada Dalam sebuah cerita sebelum tidur anakku kelak.

Komunitas Mini bernama Keluarga

Keindahan yang terjalin pada seorang peran Menyembuhkan luka manapun Tergores, tertusuk, bahkan terbunuh Mengembalikan jaringan-jaringan yang rusak demi keutuhan manusia Kekuatan hubungan yang terjalin pada beberapa peran Menghangatkan pribadi manapun Dingin, beku bahkan mati Memanggil pulang jiwa-jiwa yang tersesat Kedahsyatan cinta yang terjalin pada dua peran Menerobos dinding manapun Benci, amarah bahkan dengki Melunturkan prasangka buruk dengan kasih sejati Mengembalikan anak yang jatuh karena kesalahan sendiri Mengingatkan kembali pada komunitas yang di hati Beribu jalan yang harus dilewati Hingga gerbang besar untuk Keluarga Suci Terima kasih, Anak yang Jatuh.

Dibawa Pergi Cinta

Terhenyuk. Terdampar pada pulau kebimbangan Mungkinkah semua berakhir disini? Atau pada petualangan selanjutnya? Kisah percintaan yang kontroversial Menentang segala arus dan arah Berdiri menghadap sumber kematian Saat tiba saatnya Sebuah burung kecil yang baru bisa terbang Kehilangan kendali Mungkin juga, ia yang membuatnya hilang Terlepas di udara bebas Selamanya dalam area terbesar di muka bumi Membuatnya menemukan, dirinya. Sang Cinta. Sang Kasih. Menembus jantung Hingga sukma Kau bisa pergi sekarang juga, atau tidak selamanya Tenggelam, terjerat Termakan dan terkubur hidup-hidup oleh cinta Yang mengikat serta menghibur Mati rasa. Hanya berdua. Dengan belahan jantung. Belahan jiwa Hatimu. Hidupmu. Tidak akan kembali. Selamanya.

Sang Penonton

Pertunjukan yang baik selalu memiliki penonton yang setia. Entah itu sedikit atau sebaliknya, mereka selalu rajin mengikuti perkembangan idola sejati dalam tiap pertunjukan. Tiket termahal pun terjual habis, dan kursi terdepan tidak pernah kosong. Mereka pun akan rela mematikan semua kontak sosial dengan dunia luar saat menyaksikan idola mereka beraksi di atas panggung. Idola yang sering mereka elukan itu tak sengaja menjadi sebuah model dalam kehidupan Sang Penonton. Tidak perlu meminta melompat, saat konser musik berlangsung penonton bisa saja melompat bukan karena musik namun melihat idola yang juga melompat. Mereka mengikuti apa yang idolanya lakukan. Bukan hanya itu, gaya berpakaian, bicara, dan apapun yang berkaitan dengan idolanya akan menjadi hal yang patut dicoba untuk Sang Penonton. Mungkin karena hal ini anak-anak perlu didampingi saat menonton televisi. Ada penonton yang baik dan buruk. Seperti kebanyakan manusia di dunia ini, karena idola manapun juga akan mengharapkan pen...

Sebuah Panggung

Tak terbatas....tak terkira. Seneng banget memiliki pembaca-pembaca meski tidak banyak. Setidaknya, kita memiliki seseorang yang tahu setiap kejadian dan pengalaman di kehidupan, yang di share dalam blog ini. Melanjutkan posting gw yang judulnya "Penulis di Sebuah Panggung", inilah "Sebuah Panggung." Oh, yha, btw, gw uda selesai pelayanan tadi pagi. Inget, selesai pelayanan tadi pagi, bukannya selesai pelayanan. Itu sih bakal terus berlanjut sampai kapanpun, cuma untuk ibadah I sudah selesai. Semua... jika bisa dikatakan dengan bahasa biasa, berjalan dengan lancar. Bahkan, sangat amat lancar. Ngga sesuai dugaan, karena emg gw ga punya dugaan. Tapi jauh lebih dari yang diharapkan. Suara gw sudah hampir habis, tapi tetep bisa "nendang" sampe lagu terakhir. Puji Tuhan, respon jemaat keliatan banget and gw bisa jadi bagian dari bertobatnya jemaat yang baru pertama hadir sampe mau dibabtis. Tuhan hebat! Waktu doa sebelum ibadah, gw hampir ga bisa ngomong. Gw ...

Menjelang detik-detik penentuan

Sekarang uda jam 21.20. Detik-detik menjelang tidur semakin dekat. Itu berarti waktu yang berjalan menuju pelayanan besok semakin singkat. Oh my God, apa yang harus gw buat? Tidur? Ato begadang smpe besok? Ga mungkin kuat, kecuali gw vampir. Bukannya takut ga bangun, cuma takut sama waktu yang semakin dekat itu. Semakin dipikir, semakin psikosomatis. Itu suatu keadaan dimana kondisi psikis mempengaruhi kondisi fisik. Dan psikosomatis yang gw alami adalah sakit perut. Kayaknya rasa lapar yang ilang tiba-tiba berasal dari ini deh. Gw cuma bisa minum susu putih dingin. Kok jadi kayak buku harian yah? Biarin deh. Rasanya tuh, denyut nadi jadi semakin cepat. Gitu juga sama denyut jantung. Gw serasa keringetan padahal udara dingin. Laper, tapi ga bisa makan. Mau nulis, dan hasilnya yah cuma curhat doang. Seharusnya gw ga make internet. Harusnya ga usa masuk ke blog. Harusnya gw tinggal tidur aja. Tapi, apa bisa tidur? Ha? HA??? Tuhan...berikan aku waktu... satu hari lagi... hanya untuk menun...

Penulis di Sebuah Panggung

Tanpa sebab yang jelas, bidang tulis menulis ini sangat menarik di mata gw. Semua yang berkaitan dengan menulis, baik itu dengan bolpen atau keyboard . Entah itu cerita, puisi, buku harian, berita, SEMUA itu terasa sangat menarik. Tapi dasar seniman, sebuah peraturan dan tanggung jawab moral selalu menjadi batasan yang tidak enak. Apalagi kalau sudah memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan melemparkan tulisan-tulisan kita ke mata masyarakat luas. Menjadi penulis yang lebih dikenal di dunia luar, dan bukan hanya di dalam kamar atau kerabat dekat. Gw lebih senang menyebutnya Penulis di Sebuah Panggung. Semua yang di atas panggung selalu memiliki penonton. Meski itu hanya sebuah pemasaran produk atau presentasi di kelas, semua memiliki puluhan bahkan ribuan pasang mata yang memperhatikan. Dengan gitu siapapun yang berada di puncak perhatian bakal lebih menjaga perilaku atau sekadar mengikuti prosedur untuk kelancaran apapun yang disajikan. Ga terkecuali penulis. Memang gw belum perna...

Formula Anti Cemas

Gw itu mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Jadi, percaya aja deh. Gw ngerti banget apa artinya "cemas" atau "kecemasan" atau "rasa cemas". Bukan celana masuk s*lit yha. Tapi makna sebenarnya. CEMAS. Anxiety . Ga sedikit gangguan ( disorder ) yang dialami orang karena rasa yang satu ini. Tapi kali ini gw ga ngebahas permasalahan itu. Kalian bisa cari di Google atau buku dan mendapat lebih banyak teori daripada yang gw tulis. Stress yang gw alami di bangku kuliah ga perlu masuk ke blog tercinta ini. Yang mau gw share disini adalah rasa cemas yang gw alami. Ga cuma kali ini kok cemasnya. Tapi yang ini beda. Beda banget. Kenapa? Seperti yang sudah diketahui dari post gw yang lalu, gw adalah salah satu WL ( Worship Leader ) di My Rock Surabaya. Itu pelayanan yang menjangkau anak-anak muda, dan gw adalah salah satu pengurus dan pelayan disana. Gw jadi koordinator pemuji, mengatur penjadwalan para singer dan WL sama apapun yang berkaitan denga...

Penulis

Sebenarnya manusia diberikan mulut bukan hanya untuk berbicara dan makan, ataupun berciuman. Manusia di desain begitu rupa, untuk membantunya mencurahkan isi hatinya. Bayangkan saja jika kita tidak memiliki mulut, lalu komunikasi hanya berdasarkan sign language dan tulisan, mungkin Tuhan akan memberikan waktu lebih dari 24 jam dalam sehari. Butuh berapa lama untuk mengungkapkan sebuah pengalaman hidup yang dialami tiap insan jika organ yang satu ini dihapus? Hari ini, seperti kebanyakan anggota lainnya, gw ikut KM kota 1 di Bwi. KM gw dari dulu, yang sekarang dipimpin sama sahabat gw sendiri, Rina. Topik kali ini adalah "Discovering Your Destiny" yang secara khusus dibawain papa gw sendiri dalam dua sesi. Hari ini sesi 1 nya. Isinya adalah "Mau dipanggil dengan sebutan apakah kamu?" Lalu " Apa alasannya?" Terus "Apa yang sudah kamu lakukan yang berhubungan dengan panggilan itu?" Sebagai yang sudah pernah ditanya, gw ikut memberikan kesaksian dis...

Apa itu Cinta?

Suatu hal yang tidak pernah dipahami umat manusia di dunia. Untuk apa mereka hidup, karena apa mereka ada. Sebagian tidak memahaminya, sebagian lagi tidak mau memahaminya. Sebuah daya terbesar di muka bumi, satu-satunya yang berani bersanding dengan maut. Melepaskan semua kekesalan dan sengsara, bertumpuk dalam kotak kepalsuan. Saat yang benar tiba, yang asli dan murni, polos dan tak bernoda, semua merunduk dan tak berkutik lagi. Lorong dimana gelap dan terang berdekapan, semua hukum alam dilanggar. Kala itupun sentuhan-sentuhan kecil dan besar akan sama. Untuk sebuah tujuan, sebuah tanda, sebuah perwujudan. Apa yang akan terjadi dengan umat? Apa yang akan terjadi dengan dunia? yang diagungkan, dimuliakan tidak akan jatuh. Tapi bisa berubah, menjerat, mengurung, mengikat bagi siapapun yang terlalu dalam jatuh. Ketika itu terjadi, tidak ada satupun yang akan dipedulikan. Bahkan nyawa pun tidak berarti, karena bisa mendapatkannya. Jikalau kiamat pun, senyuman akan terukir penuh makna, ka...

Sepi

Tidak ada yang akan mengerti . Tidak ada yang akan bisa memahami . Harusnya tidak terjadi semua ini . Jika aku bisa memilih, tentu akan kupilih jalan yang bisa kutempuh dengan sepenuh kekuatan . Sebenarnya hal ini bisa dihindari . Sebenarnya aku bisa tidak mengalaminya . Aku sangat kesepian . Aku sangat mencintai kebebasan . Namun bukan ini yang kumaksud . Aku... apakah aku akan mati?