Posts

Showing posts from May, 2017

Katastrofe

Kau tahu hal ini akan datang juga Dengan berat kau pun berduka juga Ketika semesta berbicara juga Dan seluruh kebenaran terungkap juga Kerasnya usaha sebuah kepalan tangan Akan kalah dengan kejaran angan Seluruh takdir dan amarah di tangan Lahir di realita dari dunia angan Oksigen di ruang api Seluruh sukma terlahap api Tertawalah sesukamu, Api Aku tahu inilah akhirnya, Api Pembunuh yang tidak bisa damai Pejuang yang tidak bisa menemukan damai Petarung tangguh tanpa kehidupan damai Kadang, perang mengalahkan damai Sindrom terkutuk haus darah Nyatanya, hanya ada warna merah Mental berlumur darah Nyatanya, pedang ini telah merah Busuk. Dasarnya, kau senang dengan malapetaka.

Fatamorgana

Asa itu terkatung-katung Burung yang murung Dia dan udara panas yang terhempas Merenggang dan lepas Letupan di sebuah dataran Menderu-deru berkeliaran Kelopak putih itu pun layu Terbakarlah rumput dan kayu Jemariku bermain di warna-warna kontras Lembar demi lembar ditekan dengan deras Kemudian tertunduk Diri ditemui dan duduk Bata dan batu hancur Duka mati dikubur Apa yang lemah tak berdaya Terbitlah dan berjaya Gelap itu terkatung-katung Ular yang murung Dia yang lain dan udara panas terhempas Merenggang dan lepas Aku di atas yang jahat kalah Senyum ini bisa merekah Wahai kuat yang terpendam Bahagia mengalahkan kelam Menanti-nanti di dataran Aku dan pedang pun nyaman Mata elang menusuk sebelum deru perang Dia dan pasukan lari menyerang Kemudian, terjadilah.

Naik Kereta Api, Tut Tut Tuuuut… (3)

Image
Dalam kereta, tentunya ga mungkin hanya kita sendiri di sebuah gerbong. Sebagai penumpang, ada juga yang namanya…. penumpang lain. Ada yang duduknya di sebelah kita, depan, atau belakang kita. Keseruan terjadi ketika sebelah kita ternyata adalah orang yang membuat kita kesal atau tidak nyaman di perjalanan. Untung-untung sih kalo dia enak dipandang. Tapi kalo ngeselin dan bau ketiak? Memang, jika berkaitan dengan relasi, perspektif itu penting. Karena manusia itu memiliki banyak sisi. Bahkan bagi dirinya sendiri, tidak hanya satu sisi yang ia tampilkan. Apalagi waktu dia menghadapi orang lain, pasti lebih banyak sisi lagi yang muncul ke permukaan. Sisi-sisi yang lebih beragam muncul juga ketika seseorang menghadapi orang-orang baru, seperti yang kerap terjadi di stasiun atau gerbong kereta. Untuk orang-orang yang memang membawa ketidaknyamanan, kita bisa belajar 3 hal dari mereka. Satu, mengampuni.  Kan bukan salah gue?  Iya tapi respon itu penting. Sekarang gini,...

Naik Kereta Api, Tut Tut Tuuuut… (2)

Image
Sambungan dari post gue yang lalu, Naik Kereta Api Tut-Tut Tuuuuut...  , masih dengan suasana kereta api. Jadi gini, ketika kita naik kereta api, biasanya ada yang periksa tiket kan? Jaman sekarang pemeriksanya udah bawa smartphone, dan tinggal cek boarding pass kita lalu menyesuaikan dengan data mereka di smartphone itu. Ga kayak dulu lagi yang kemana-mana bawa plong kertas. Nah gue tertarik dengan artikel Kenapa Semua Orang Perlu Nge-Blog  . Menurut gue, kata-kata yang paling keren dan membuat gue terinspirasi adalah di poin 1: Passion ditemukan dan dibuktikan. Sama seperti pemeriksa boarding pass , dia adalah sosok (waduh, serem bener) pemeriksa passion kita. Apa yang kita punya, bakat, talenta, hobi, tertera di tiket itu. Pembedanya tiap orang adalah tinta di tiket/ boarding pass -nya cukup jelas atau masih kabur, alias belum ditemukan passion pastinya. “Kamu di gerbong pegawai kantoran, kursi administrasi. Tapi  boarding pass-mu  di gerbong p...